Kelompok Wanita Petani di Luwu Utara Terima Bantuan Program P2L Senilai Total Rp375 Juta

    Kelompok Wanita Petani di Luwu Utara Terima Bantuan Program P2L Senilai Total Rp375 Juta
    Kadis Pertanian Luwu Utara, Rusydi Rasyid, saat membuka kegiatan Sosialisasi Program P2L, Senin (10/7/2023), di KWT Kamboja Desa Lara Kecamatan Baebunta Selatan.

    LUWU UTARA - Lima Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Luwu Utara menerima bantuan Kegiatan Pekarangan Pangan Lesrtari (P2L). Lima KWT tersebut masing-masing KWT Kelor Sarembo Desa Terpedo Jaya Kecamatan Sabbang Selatan, KWT Bunga Sawit Desa Lino (Sukamaju Selatan), KWT Kamboja Desa Lara (Baebunta Selatan), KWT Sawi Desa Tulung Sari (Sukamaju), serta KWT Wanita Bersatu Desa Pattimang (Malangke).

    Masing-masing KWT menerima bantuan senilai Rp60 juta plus administrasi Rp15 juta. Jadi, tiap KWT menerima bantuan Rp75 juta. Total anggaran untuk lima KWT di Luwu Utara adalah senilai Rp375 juta. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, Rusydi Rasyid, mengatakan bahwa P2L adalah program Kementerian Pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mewujudkan pangan masyarakat/keluarga, termasuk hortikultura.

    “P2L ini adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat  yang secara bersama - sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan, ” kata Kadis Pertanian Luwu Utara, Rusydi Rasyid, saat membuka kegiatan Sosialisasi Program P2L, Senin (10/7/2023), di KWT Kamboja Desa Lara Kecamatan Baebunta Selatan.

    Dikatakannya, kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga yang berorientasi pasar guna meningkatkan pendapatan rumah tangga. “Sasarannya kelompok yang bergabung dalam poktan/gapoktan/KWT/PKK, dengan komponen sarana perbenihan, demplot, pertanaman, sarana pascapanen dan pemasaran, ” sebutnya.

    Masih dia, penempatan sektor pertanian sebagai skala prioritas sudah sangat tepat. Mengingat kurang lebih 80% penduduk Kabupaten Luwu Utara bergerak di sektor pertanian. “Visi kita menjadikan Luwu Utara sebagai kabupaten inovatif dalam pembangunan manusia religius dan bertumpu pada sektor pertanian. Saya berharap ini terus dilanjutkan bersama stakeholder lainnya, termasuk pemerintah, KWT, masyarakat dan penyuluh setempat, ” tandasnya.

    Diketahui, program kegiatan Pekarangan Pangan Lesrtari (P2L)P2L ini adalah sebuah program dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melalui Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun Anggaran 2023. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka untuk mendukung program Pemerintah Daerah Kabupten Luwu Utara  untuk penanganan stunting/penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan. 

    luwu utara
    Editor Jus

    Editor Jus

    Artikel Sebelumnya

    Humas adalah Wartawan Pemerintah

    Artikel Berikutnya

    Diskominfo Agendakan Wawancara Eksklusif...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Ikuti Kami